Makalah Eksposisi PL 2

MAKALAH











PUJIAN SYUKUR ATAS PERBUATAN - PERBUATAN BESAR ALLAH
(Mazmur 111 : 1-10)
Diserahkan untuk memenuhi Persyaratan Mata Kuliah:
EKSPOSISI PERJANJIAN LAMA II

Dosen: Dr. Bernike Sihombing, MBS, M. Th.

Disusun Oleh:
Nama              : Rapi Antoni Sirait
Nim                 : 201502056
Semester         : IV (empat)







SEKOLAH TINGGI TEOLOGI IKSM SANTOSA ASIH
JAKARTA
2016/2017


DAFTAR ISI


BAB I PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang..................................................................................................................
  2. Rumusan Masalah.............................................................................................................
  3. Tujuan  Penulisan..............................................................................................................
  4. Batasan Masalah...............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Hallal “Haleluya” ..........................................................................................
B.     Analisa Makna Teks..........................................................................................................
C.     Implementasi  Bagi Orang Kristen Masa Kini..................................................................
BAB III PENUTUP
  1. Kesimpulan.......................................................................................................................
  2. Saran..................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA












BAB I
 PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kitab Mazmur memainkan peranan yang penting di dalam ibadah jemaat Perjanjian Lama (Israel). Mazmur 111 ini merupakan pengantar untuk kumpulan Hallal  (Pujian Syukur). Inilah nyayian yang memeliki kaitan erat dengan Mazmur 112 dan Mazmur 113 baik dalm hal bentuk, bahasa, maupun pokok persoalan. Syair ini lebih mementingkan sembah sujud dalam Bait Suci dan Firman yang Kudus.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa  Pujian Syukur itu?
2.      Apa Maksud Teks Mazmur 110:1-10?
C.     Tujuan  Penulisan
1.      Untuk mengetahui  Pengertian Pujian Syukur
2.      Untuk mengetahui MaknaTeks Mazmur 111:1-10
D.    Batasan Masalah
Membahas bagaimana bangsa Israel yang di pilih oleh Allah sebagai Umat pilihan-Nya wajib sembah sujud  kepada Allah, Yang di wujudkan melalui ibadah dan pujian-pujian melalui para pemazmur di bait Suci.




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pujian Syukur (Hallal) “Haleluya”
    Kata Hallal merupakan sebutan liturgis, disalin dari kata Ibrani hallelu-yah, ‘Pujilah Yah’, Kependekan dari Yahwh, muncul 24 kali dalam Mazmur. Karena itu diduga kata ini telah menjadi sebutan baku untuk memuji Tuhan dalam kebaktian di Bait Allah sesudah Pembuangan[1]. Kata Haleluya adalah Ungkapan untuk menyatakan Pujian, rasa syukur atau rasa sukacita[2].
      Dalam Perjanjian Baru  “Haleluya” di pakai dalam ibadah orang Kristen, sebagian besar mazmur Haleluya memegang peranan penting dalam ibadah di rumah sembahyang orang Yahudi, dinyanyikan pada hari raya Paskah, Pentakosta, Pondok Daun dan Penyerahan[3].
B.     Analisa Makna Teks  Mazmur (Psalm 111:1-10):

v  Konteks Sastra:
     Inilah nyanyian pujian yg disusun secara hati-hati sebagai sebuah syair akrostis. 22 baris yang pendek-pendek secara berurutan di awalai dengan huruf-huruf Abjad Ibrani. Meskipun ini merupakan cara yg sangat bagus untuk menghafal bentuk ini sangat membatasi pilihan kata untuk baris tertentu[4].

v  Konteks Sejarah:
      Membahas bagaimana Israel menjadi satu bangsa di antara bangsa-bangsa. Tetapi pada saat yang sama Israel sadar bahwa keberadaannya berbeda dari bangsa-bangsa lain. Israel percaya akan keunikan asal usul historisnya sebagai bangsa, yaitu Pemilihan Abraham, Pembebasan dari perbudakan di Mesir, Perjanjian di Sinai dan pemberian tanah.
v  Konteks Sosial:
Untuk menelusuri keadilan, sebagaimana dilaksanakan dan dialami di Israel, sebagai titik berangkat harus disadari bahwa bagi masyarakat Israel keadilan dan kebenaran adalah sesuatu yang “diberikan”. Kedua hal itu menjadi landasan bagi keberadaan bangsa Israel, karena peristiwa keluaran terutama sekali merupakan perbuatan keadilan dalam artinya, yakni penghukuman dan penyelamatan[5].
v  Konteks Teologi:
Allah sendiri adalah tolak ukur yang paling akhir untuk kebenaran dan keadilan karena hal-hal itu adalah bagian mutlak dari sifat-sifat-Nya. Ketika Allah bertindak dalam kebenaran-Nya untuk menegakkan keadilan, Ia menghukum penjahat dan membenarkan orang yang menderita akibat kejahatan itu. Putusan-Nya (misypat) menyatakan pihak yang satu bersalah dan pihak yang lain benar (tsaddiq)[6].

Ayat 1) Praise the Lord! I will praise the Lord with my whole heart, in the assembly of the upright and in the congregation.
Pemberitahuan tentang Pujian Syukur. Aku mau bersyukur kepada Tuhan pemazmur memberitahukan niatnya untuk Bersyukur kepada Allah dengan segenap hati sebagai suatu perbuatan indah di hadapan orang banyak. Kemungkinan ini menunjukkan bahwa pesan tersebut di sampaikan oleh suara tunggal dalam ibadah-ibadah di Bait Suci.

Ayat 2-4) The works of the Lord are great, studied by all who have pleasure in them.
His work is honorable and glorious, and his righteousness endures forever.
He has made His wonderful works to be remembered; the lord is gracious and full of compassion.
Ayat 5-9) He has given food to those who fear Him; He will ever be mindfull of His Covenant.
He has declared to his people the power of His works, in giving them the heritage of the nations.
The works of His hands are verity and justice; all his precepts are sure.
They stand fast forever and ever, and are done in truth and uprightness.
He has sent redemption to His people; He has commanded His Covenant forever: holy and awesome is His name.
Ayat 10) The Fear of the Lord is the beginning of Wisdom; a good understanding have all those who do His commandments. His praise endures forever.
Permulaan Hikmat, takut akan Tuhan. Mazmur ini diakhiri dengan dalil terkenal para penulis Hikmat. Takut jenis ini paling baik dipahami sebagai rasa hormat dan kagum yang merasuk setiap aspek kehidupan itu adalah permulaan dari agama sejati karena pengetahuan dan pengertian menyusul. Itu adalah juga penyempurnaan, sebab dalam ekspresi agama yg sejati takut akan Tuhan itu tidak pernah tergantikan[8].
C.     Implementasi  Bagi Orang Kristen Masa Kini
      Kita tidak boleh melupakan asal mula Kitab Mazmur, yang mempunyai tempat khusus di dalam ibadah, di samping Kitab Taurat dan Kitab Nabi-nabi. Mazmur ialah Doa Gereja yang dinyanyikan . Oleh karena itu, Mazmur harus mendapat tempat liturgis yang tersendiri di dalam ibadah. [9]Van der Lew,” Kitab Mazmur begitu penting sebagai buku Doa Gereja sehingga kitab itu harus mendapat tempat yang khusus di dalam kebaktian. Kita menyanyikan rupa-rupa hymnus, antara lain mazmur-mazmur, salah satu milik yang terindah dari Gereja Kristen.
            Orang Kristen di Zaman sekarang ini menggunakan mazmur dalam tata ibadah Liturgisnya, ada banyak Gereja-gereja suku yang menerapkannya di dalam kebaktian atau tata ibadahnya.  Bukan hanya itu saja nyanyian pujian mazmur ini sangat bermanfaat bagi para pemuda-pemudi yang ingin menjadi Worship Leader (Pemimpin Pujian), dan dengan membacanya saja kita bisa belajar secara langsung  apa maksud dan tujuan pemazmur tersebut.
BAB III
PENUTUP
v  Kesimpulan
Dari paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sesuai Makalah “Pujian Syukur atas Perbuatan-perbuatan Besar Allah” bahwa Pemazmur menanggapi bukti-bukti perbuatan Allah dengan mencari bukti-bukti lebih lanjut dengan mengingat kembali perbuatan-perbuatan yang telah dilakukan oleh Allah dan juga Ikatan Perjanjian Allah yang dibuat antara Allah dan bangsa Israel yang berawal dari Kovenan Abraham.
v  Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.














DAFTAR PUSTAKA

Douglas, J. D, dkk: Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, Jakarta, Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2013.
Nelson, Thomas: Holy Bible, U.S.A,The Gideons International, 1985.
F. Preiffer, Charles: Tafsiran Alkitab wycliffe, Penerbit Gandum Mas, 2009.
Abineno, Dr. J. L. Ch: Unsur-unsur Liturgia, Jakarta, BPK Gunung Mulia, 2013.
J. H. Wright, Christoper: Hidup Sebagai Umat Allah: Etika Perjanjian Lama, Jakarta, BPK Gunung Mulia, 2012.
KBBI Offline.





[1] J.D Douglas, Ensiklopedi, Alkitab Masa Kini, Jakarta, Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2013. Hal. 359
[2] KBBI offline
[3] J.D Douglas, Ensiklopedi, Alkitab Masa Kini, Jakarta, Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2013. Hal. 359
[4] Charles F. Preiffer, Tafsiran Alkitab wycliffe, Penerbit Gandum Mas, 2009. Hal. 236
[5] Christoper J. H. Wright, Hidup Sebagai Umat Allah: Etika Perjanjian Lama, Jakarta, BPK Gunung Mulia, 2012. Hal. 144
[6] Christoper J. H. Wright, Hidup Sebagai Umat Allah: Etika Perjanjian Lama, Jakarta, BPK Gunung Mulia, 2012. Hal. 140
[7] Charles F. Preiffer, Tafsiran Alkitab wycliffe, Penerbit Gandum Mas, 2009. Hal. 236
[8] Charles F. Preiffer, Tafsiran Alkitab wycliffe, Penerbit Gandum Mas, 2009. Hal. 237
[9] Dr. J. L. Ch. Abineno, Unsur-unsur Liturgia, Jakarta, BPK Gunung Mulia,2013. Hal. 70

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Etika Kristen

Quiz Alkitab Sekolah Minggu

MAKALAH SEJARAH GEREJA ASIA