Ini Cerita Ku. Apa Cerita Mu?
Suara kecil yang datangnya dari ruang yang paling dalam se Alam semesta (Hati), dimana ruangan itu tak akan pernah terisi penuh oleh apapun, trik apapun kecuali "Dia yang Maha Besar" mau mengisinya.
Aku Galau, Tapi Tak Ada Yang Peduli
Aku sama seperti kalian,
Setiap
pagi, setiap hari, masih mengenakan pakaian blue & white.
Setiap hari setiap pagi, dipanggil
bel, masuk ruangan, lalu duduk dan jadi pendengar
Hal yang membosankan ini terus
terjadi, kecuali mungkin hari libur.
Aku kemudian bertanya kembali,
apakah kamu merasakan hal yang sama
seperti yang aku rasakan?.
Sekarang ini Aku masih tidak tahu
siapa diriku.
Aku tak tahu harus bagaimana aku
harus bersikap.
Terlalu jauh aku harus memikirkan
ini.
Aku tak mengerti.
Namun yang aku tahu, aku sedang
mencari jati diriku.
Kucari apapun yang sekiranya menarik
bagiku.
Ku coba semua yang membuatku
penasaran.
Ku lakukan semua yang menurut orang
lain tabu.
Untuk menunjukkan bahwa aku adalah
pemberani.
Kulakukan suatu yang tak terpuji.
Untuk menunjukkan bahwa aku jantan.
Maka jangan heran bila engkau
melihat aku, berpacu kecepatan dengan motor baru kreditan ortuku, tanpa rem,
padahal aku belum lama baru sembuh dari kecelakaan menabrak tebing bahu
jalan.
Maka engkau jangan heran melihat
mataku sayu, nafasku bau tembakau dan ngomongku seperti berat. karena aku
sehabis mencoba salah satu jenis narkoba.
Jangan heran bila ketika kau
menemukanku, mulutku bau alkohol, bicaraku ngelantur, karena aku baru saja
menenggak minuman keras.
Jangan heran bila aku pulang malam,
bersuka ria kumpul bersama-sama teman-temanku diluar sana.
Jangan heran bila aku sering
berselisih dengan ayah atau ibuku, karena selalu berbeda paham.
Engkau juga jangan heran ketika
mendengar teman-teman perempuan di sekolahku dahulu hamil sebelum menikah.
Bahkan yang lainnya mengugurkan kandungan.
Jangan heran bila Engaku mendengar
teman perempuan satu sekolah ku justru dia yang memaksa pacarnya untuk
melakukan hubungan badan setelah melihat adegan film blue di internet.
Jangan heran bila Engkau menyaksikan
teman perempuan di sekolahku berganti-ganti pacar dengan bangganya, dengan
hubungan kemesraan dewasa tinggkat tinggi. Karena menganggapnya ini modern.
Jangan heran bila terjadi disebagian
teman-teman sekolah ku yang pesta seks bebas dan pesta narkoba di suatu malam
dengan hanya berbusana pakaian dalam pada masa lalu Ku yang kelam.
Mungkin mereka sama seperti yang aku
rasakan.....aku galau.
Lihatlah diriku. Tak satupun ada
yang menasehatiku. Tak satupun yang mempedulikanku. Tak satupun yang berempati
kepadaku. Aku merasa terbuang. Inilah yang membuat galau ku semakin
menjadi-jadi.
Banyak orang yang bisa-nya hanya
mencaci atas kelakuan ku
Semua orang sepertinya risih dengan
tingkah ku
Semua orang sepertinya mencibir
penampilanku
Semua orang sepertinya ingin
mengusir aku ketika aku mendekat
Aku bagai bau menyengat dan sampah
busuk yang perlu disingkirkan layaknya sampah masyarakat yang butuh pabrik daur
ulang.
Makanya aku tak pedulikan sekolahku
saat itu...
Makanya aku tak pedulikan sikapku
saat itu...
Makanya aku tak hiraukan
penampilanku saat itu...
Lihatlah absensi Ku, tak sanggup Engkau akan menghitung alfanya...
Lihatlah Hasil UN (Ujian Nasional) Ku...Parahhh...
Semua orang disekolah dan di
keluarga mencapku........orang brengsek/orang gak tahu di untung/gak tahu
diri...
Tapi............Masa bodoh dengan
semua celotehan itu...
Namun tahukah kamu apa yang terjadi
di dalam hari itu? Dengarkanlah jeritan-jeritan itu. Aku begitu tertekan dengan
hidupku. Tertekan dengan pencarian jati diriku. Tertekan dengan sikap dan
pandangan orang saat melihatku. Namun yang aku tahu, meskipun berat ini harus
tetap Ku lalui. Hidup segan, mati pun aku tak mau.
Aku manusia biasa. Bukan malaikat
dan juga bukan dewa...
Bukan juga aku seorang iblis yang
menjijikan...aku sama seperti kalian...
Pandanglah aku sebagai manusia yang
utuh...atau Engkau dan aku bukan manusia yang utuh...
Tahukah Engkau?
Atas semua yang ku lakukan di masa
kelam Ku saat Remaja?
Aku sedang cari perhatian...
Aku seorang Makhluk yang memiliki
tingkat penasaran yamg tinggi di masa transisi saat itu...
Aku tahu kalian juga merasakan
Naluri yang sama seperti Ku pada masa usia Transisi yang menakutkan itu...
Mengapa Aku melakukan itu semua?...
Dan mungkin Engkau juga melakukan
hal yang sama bahkan waktu di usia remaja pemuda Mu...
Karena Aku & Kau butuh sentuhan.
Aku butuh empati?
aku butuh perhatian?
Aku butuh pencerahan?
Meskipun aku kadang menolak,
bukan berarti sesungguhnya aku
menolak.
Itu karena aku jijik dengan caranya
Engkau menyampaikan.
Aku butuh sentuhan yang berbeda...
Yang menurutku mampu mengalir
bersama denyut nadi masa pubertasku.....
Belum selesai di situ... Aku
terlepas dari Baju blue & white...
Dan pergi menyeberangi selat untuk
mengadu nasib...
Lebih dari 1/6 abad usia Ku yang
sekarang telah menikmati Dunia Kelam itu....
Kejahatan Ku semakin Memuncak
layaknya Rem Mobil yang sedang berpacu dengan kecepatan tingkat Cahaya yang
sedang Blong...
Dan
terkadang Aku muak melakukan ini semua...
Aku
Bosan...
Aku
jenuh...
Aku
mual...
Aku
terkandang ingin Muntah melihat kelakuan Ku sendiri....
Aku
enggan melihat diri Ku dalam Cermin yang Putih bening itu...
Namun
suatu hari Aku terbangun dari tidur Ku di siang bolong nan panas terik itu....
Jiwa
Ku meronta dari dalam Kepompong yang membungkusnya...
Seolah-olah
ia ingin keluar meronta ...merintih...ia sangat membeci kelakuan Ku itu...
Ia
menjerit sembari berteriak namun tak ada yang peduli...
Dari
dasar rongga hati yang sering Aku sebut Ruangan yang paling dalam se Alam
semesta ini,...
Ia
Mulai berbicara ..dengan nada yang sayup-sayup,
Layaknya
Tubuh yang terkulai layu dan tak bertulang dengan lemah berbisik "aku
capek dengan semua itu"...
Aku
bosan melakukan semua rutinitas itu secara berulang-ulang...
Belum
sempat aku meminum air yang berwarna Merah plus blue water in my glass ia melanjutkan
perkataannya itu.. sembari berteriak dan meronta.."TOLONG DENGARKAN AKU
SEKALI INI SAJA"...
Aku
pun mulai mendengarkan nya yang jauh di ruangan yang tak berdasar itu..sambil
terduduk diam...ia berkata:
"Aku butuh sesuatu....broo..
Seorang manusia.
Malaikat berwujud manusia....Bahkan
Lebih dari itu..
Yang mengerti Aku....
Yang memahami Aku...
Yang menjaga Aku...
Yang membimbing Aku...
Yang menyetir Aku...
Yang memegang tangan Ku....
Yang menuntun Aku...
Yang menopang Aku...
Yang membuka mata Ku:
Tentang kehidupan ini...
Tentang bagaimana Aku harus jalani
hidup yang singkat ini...
Apakah masih ada yang katanya
"Hidup penuh harapan itu?"...
Hidup yang penuh cahaya itu...
Hidup yang ramah lingkungan itu...
Hidup Normal seperti orang-orang
lain Katakan yang sangat menjanjikan itu"...
"Sekarang apa hidup yang Kau tawarkan kepada Ku" haaaa .....dengan apa Kau mengisi Aku selama 1/6 abad !!!??
"Sekarang apa hidup yang Kau tawarkan kepada Ku" haaaa .....dengan apa Kau mengisi Aku selama 1/6 abad !!!??
ia membentak Aku dari dalam ruangan
yang dalam itu..
Dan Aku pun terduduk dan terdiam
sambil termenung.....
Tahukah kamu,?"
Aku manusia seperti halnya kalian.
Aku punya sebutir keinginan yang
bercampur dengan butiran pasir digurun Jupiter.
Aku memiliki pemikiran yang
bercampur baur, berkecamuk dalam kepala Ku saat ia membentak Aku dengan
Kerass...
Kemudian
Aku menarik sesuatu dalam saku Ku...sembari (*** ) sambil meneteskan air
mata...
Dengan
tenang Aku bertanya padanya yang jauh dari dasar ruangan yang paling dalam itu
sembari bertanya
"Mari
kita bicarakan ini satu harian penuh broo"..
Kemudian
Aku dan Dia berdamai sejenak tenang sambil bertukar pikiran "...
Namun
ia memotong pembicaraan Ku setelah beberapa saat dengan sedikit nada
tinggi"..
"Asal
Kau tahu ya.. Manusia itu 20% Malaikat sisanya 80% itu Ku harap kau sudah tahu
menjelaskannya dalam kepala Mu"..
Kemudian
Aku mulai mendengarkannya yang jauh dari ruangan yang paling dalam itu..
"Tak terlihat menang, Namun aku
menginginkannya, Aku menginginkan hidup Ku menjadi lebih baik".
Aku memiliki keinginan yang gigih
untuk menyamakan kedudukan dengan orang-orang yang sudah Lolos ke babak
perjuangan Hidup dengan sukses sampai di level Abstrak seperti tokoh yang terkenal Paulus itu broo"...
Sampai ia bertanya yang membuat Aku
semakin tersadar dan mesin Jiwa Ku menyala seoalah-olah tak ingin lagi memiliki
yang lain namun satu yang ingin Ku lakukan Mencari dan menemukannya sendiri,
mencobanya sampai Aku mengetahuinya dengan Pasti....ia yang jauh dari ruangan
yang tak berdasar itu bertanya satu hal yang sampai membuat Ku berhenti
berfikir yang lain pertanyaan sederhana yang Aku sendiri tanpa sadar melupakannya
selama 1/6 abad usia Ku. "Apakah Engkau Ciptaan Diri Mu sendiri
geng"??!! lihat diri mu dan Lihatlah sekeliling Mu..."apa lagi yang Kau punya sekarang?
Bagi yang menemukan surat ini, bantu
aku untuk menyampaikannya pada yang lain....Dengan apa akan kita isi ruangan
yang paling dalam se Alam semesta ini.
Aku butuh pertolongan sama seperti
kalian siapapun Engkau...
Menurut Ku apakah Engkau tidak
membutuhkan bantuan sama halnya dengan Ku?"
Sekian...By: Sirait Naburju.
Komentar
Posting Komentar